Bagaimana caranya mencinta?

    Mungkin orang-orang benar, mencintai itu bukan soal katanya. Akan tetapi, mencintai itu adalah tentang apa dan bagaimana. Apa kita bisa mencintai orang itu dan bagaimana "cara"nya.

Dan, mencintai seseorang ketika beberapa saat pernah kehilangan makna "cinta", adalah bagian tersulit untuk dilakukan. Karena rasanya begitu banyak penolakan ketika rasa itu hadir, entah itu takut karena tidak ingin tersakiti untuk yang kesekian kalinya, atau takut kembali mencampakkan orang lain secara tidak sadar.

    Rasanya cukup lucu sebetulnya, padahal, perasaan kupu-kupu itu bisa begitu terasa amat indah (bagi para remaja), bagaimana bagi mereka, perasaan itu sangat menggelitik, namun bagi orang dewasa, perasaan itu cukup menggelikan untuk dirasakan (kembali) pada usia yang relatif dewasa.

    Cukup sulit bagiku untuk merasakan perasaan itu, apalagi mengakuinya secara terbuka (dulu). Dimana bisa-bisanya aku stuck menyayangi seseorang selama hampir lima tahun lamanya. Kita hanya bicara secara langsung sekali, namun pembicaraan itu menjadi percakapan yang pertama sekaligus menjadi yang terakhir kalinya.

    Tidak, dia bukanlah my first love. Tapi dialah yang pertama kali, bagaimana aku bisa mencintai seseorang begitu dalam. Bagi seseorang yang kaku sepertiku, itu adalah perasaan yang amat berkesan.

    Aku yang memulai pertama kali conversation itu. Ya... bagi orang yang menganggapku kaku, bagiku itu bukanlah hal paling berani yang aku lakukan. Karena bagiku, ketika aku menginginkan seseorang atau menyukainya, hal yang harus pertama kali kulakukan adalah melakukannya walaupun tidak tahu bagaimana caranya. Ya, aku mengakui perasaanku kepadanya sebanyak tiga kali. Apa tanggapan dia? Dia menghargainya, walaupun hanya berlaku untuk lisannya saja. 

We're talk on LINE. Jika ditanya mengapa aku menyukainya, jawabannya adalah;  

Dia sehangat matahari dan serenyah wafer.

    So many people said that he's bad. Not a good boy. Player and so much sweet talk. A heart-breaker.

    And what do I do? I do nothing. I just freaking love him so much. So I don't care what people say something bad about him. 

    Dan buruknya, dia hadir saat duniaku kelabu. Bagi wanita rapuh sepertiku, dia adalah seorang Messiah. Sang Juru Selamat. Haha, just kid.

    Bagi gadis naif sepertiku yang dulu gemar menyalahkan keadaan, dia adalah pemberi solusi yang baik. Teman curhat yang asik (even though we've never talk face to face, damn it). Dan kabar buruknya lagi, dia tidak pernah menganggapku sebagai temannya, (I don't know, but maybe?) (orang-orang tidak akan percaya jika aku berkata bahwa aku cukup dekat dengannya). It's just in my dream. (Aku cukup pendiam dan merupakan anak baik-baik, jadi orang-orang mana mungkin percaya kalo gue suka sama dia dalam itungan waktu tahunan?)

    Dan seberapa kesalnya sahabat-sahabat baikku ketika lagi-lagi aku bercerita dan patah hati karenanya. "Jadi lil, yang kemarin itu cewek dia yang ke berapa?" Haha. Sh*t. Tidak terhitung berapa kali sahabat-sahabatku menyuruhku untuk move on. Tidak semudah itu, ferguso. 

    Jika ditanya, "Apa yang dia lakuin ke lu sampe-sampe sulit untuk moveon?" Jawabannya adalah...

Tidak ada.

     Dia tidak melakukan apapun. Tidak memperlakukan saya seperti ratu. Tidak. Aku hanya membiarkan harapanku terlampau besar padanya sampai-sampai harapan itu semakin membumbung tinggi setiap harinya. Dan di saat titik terlelahku, aku membiarkan rasa itu, mencoba berdamai dengannya, merelakan dan melepasnya jauh pergi.

    Aku pernah berusaha dengan teramat-sangat agar bisa melupakannya. Tahu apa yang terjadi? Bukannya lupa, ingatan tentang dia justru semakin mengakar kuat. Tak terhitung betapa banyaknya tangisan malam hari sambil meraung-raung (permintaan doa gue sama Allah, sampe nangis-nangis, "Ya Allah, tolong lepasin perasaan ini, karena bener-bener nyiksa.") Karena pada saat itu, gue berada di titik dimana justru rasa sayang gue sama dia semakin besar setiap harinya. 

    Pernah ada 'kan quotes yang isinya tentang, "Semakin kau genggam orang itu, semakin sakit perasaan kita. Justru, penghantaran cinta yang terbaik adalah ketika melepasnya pergi." So, karena menurut gue bener banget tuh quotes, (walaupun proses moveonnya nyiksa bgt sh*ttttttttt). Mau gamau gue harus ngelepasin dia dari perasaan gue.

    Sebenernya, gue suka sama dia bukan untuk milikin dia. Not at all. Gue pure sayang banget sama dia. Dan, karena gue lebih sayang sama diri gue sendiri, gue harus ngerelain dia. Karena, jujur, gue kehilangan diri gue sendiri saat gue punya perasaan sama dia saat itu. He's kind. But not "so much" kind.

    Jadi, saat dia baca blog ini, or someday he will read my novels to show my best feeling ever to him, gue cuma berharap dia ga kegeeran. Atau, gue cuma mau nunjukin ke dia supaya dia tahu bahwa, yang bisa mencintai dia setulus itu hanyalah gue seorang.

    Honestly, it's very hard to me to fill-in him to another person. Sangat sulit bagi gue untuk cari pengganti dia di hati gue. Karena itupun gue doa sama Allah,

    "Ya Allah, carikan pengganti yang setidaknya sama atau lebih baik dari dia. "  

Pertanyaannya, apa penggantinya sudah ada?

    Jawabannya, ya. Mungkin dia telah hadir.

😊

 



Comments

  1. Hotels near Casimba Casino, Malta | Mapyro
    A map 부천 출장마사지 showing casinos and other hotels near 제천 출장샵 Casimba Casino in 제천 출장안마 Malta. Casimba Casino Hotels in Malta. Casino 김포 출장안마 Hotels in Malta. 진주 출장안마

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts