Sinar Baris Mentari

 Sinar mentari pada pagi hari merupakan awal hari yang mengagumkan. Entah itu awal dari yang baik, atau awal yang buruk. Dan aku telah lama menganggap bahwa suatu awalan yang baik sudah tentu pasti baik.

Nyatanya, tidak semua awal yang baik pasti baik.

Mungkin, mudah bagi beberapa orang untuk tetap menyimpan kenangan lamanya agar tetap pada tempatnya. Tak berpindah agar tiap kali memori itu ingin dikenang, tak perlu sulit untuk mencarinya.

Akan tetapi, hal itu tak berlaku buatku. Aku harus membuang jauh ingatan itu agar tak perlu mengusik hariku dengan tangisan sendu melulu.

Agar lega hariku tanpa perlu melihat apa yang terjadi di masa lalu. Terlihat kejam dan tak berperikemanusiaan? Ya. Mungkin bagi beberapa orang hal itu memang kejam. Namun, terkadang aku harus bersikap jahat pada diriku sendiri.

Dan sekarang tiba saatnya bagi kamu. Aku tak perlu menyebutkan kapan waktunya. Pun, jika aku melakukan hal ini atau bahkan melakukan sesuatu yang lebih parah lagi, kamu takkan pernah mengontakku. Sekedar bertanya apa dan mengapa, itu takkan pernah kamu lakukan.

Seperti percakapan kita pada waktu itu. Saat aku bertanya jika aku menghilang, akankah kau cari? Dan jawabanmu begitu terasa abai. Seolah aku memang tidak sepenting itu.

Percakapan sederhana ketika kita masih bersama. Akan tetapi, kini kita telah usai, maka pertanyaan itu tak lagi penting buatmu.

Jujur saja. Aku ingin menghilang. Hidup berdua dengan diriku dan tuhanku, kalau bisa. Aku tak seperti kamu yang bisa terlihat baik-baik saja padahal nyatanya kamu juga menderita.

Jika berkaitan tentang perasaanku sendiri, aku bisa seegois itu. Ada perasaan yang mesti kuselamatkan terlebih dahulu daripada bersedih karena kehilanganmu. Memang, aku yang meninggalkan dan terkesan seperti hanya aku yang merasa tersakiti karena itu semua memang harus kulakukan.

Bila dengan meninggalkan tidak bisa mengubahmu, maka... biarlah keberadaanku yang menghilang dapat menyadarkanmu.

Tentang siapa yang lebih tersakiti, kamu lebih tahu apa jawabannya.

Aku pergi.

Comments

Popular Posts