Makna Kelahiran - Semua yang terlahir bernyawa itu berharga

 Know your worth – You’re special

At the end of the time, you just have your ownself. Jika enggak ada yang bisa buat lo ngerasa spesial, maka, buatlah diri lo jadi spesial.

Gue tau lo bukan martabak—atau hadiah dari bocah. Tapi, semua orang itu berharga, entah apa pemicunya, tapi… yang gue tau, setiap orang itu berharga.

Entah lo terluka atau tidak. Entah lo bahagia atau sedih. Entah lo sedang menderita atau nelangsa. Yang gue tau setiap orang itu punya value yang gak sama antara satu orang dengan yang lainnya. Itulah yang ngebuat semua manusia itu unik—punya kelebihannya masing-masing.

Tapi, sering ga sih lo nemuin atau justru lo sendiri yang ngerasa kalo kadar berharganya kita terkadang diukur dari penilaian orang lain? Lo bisa dianggap berharga ketika ngelakuin hal A sampe Z dulu? Padahal, dengan tidak melakukan apapun, nilai keberhargaan kita sebagai manusia tetaplah segitu, enggak berubah.

Terkadang manusia itu lucu, ya. Padahal Allah, Rabb mencintai kita karena keberhargaan diri kita. Kenapa? Karena nyawa yang Allah beri adalah proses kehidupan kita itu sendiri. Sudah pasti tentunya kalau kehidupan kita berharga, bukan?

Yang ngelewatin sakitnya, perih, jatuh bangunnya, hampir menyerahnya. Yang mengetahui proses lika-likunya ya diri kita sendiri.

Dulu, ketika gue masih mempertanyakan alasan gue terlahir ke dunia, gue selalu aja mempermasalahkan kenapa lika-liku hidup gue begini. Tapi, ternyata, lambat laun proses ini ngasih gue pelajaran bahwa setiap nyawa, setiap kelahiran, dan setiap kehidupan itu ngasih pembelajarannya sendiri.

Kehidupan itu seni. Mahal, tentunya. Satu nyawa terlalu bernilai jika hanya untuk diberi sekarung emas. Terlalu banyak aspek keindahan yang memenuhinya.

Orang yang paling bahagia menurut gue ialah, orang yang mencintai kehidupannya. Entah itu nelangsa, menderita, atau susah penuh kepayahan, ia selalu berusaha mencintai kehidupannya yang tidak sempurna itu.

Kaya ceritanya Ibunda Siti Aisyah ra. Beliau cinta banget sama kehidupannya.

Waktu baca buku, gue mikir. Kok ada ya orang yang mencintai kehidupannya sedemikian rupa? Ternyata ada. Ya, Siti Aisyah itu sendiri.

Dan setelah gue pikir-pikir, proses kehidupan itu emang indah, lho. Proses kehidupan itu unik, enggak semua orang ngalamin proses kehidupan yang sama.

Satu nyawa yang diberikan kehidupan sama Allah tuh berharga banget karena nilainya enggak bisa disetarakan dengan materi mahal yang ada di bumi.

Kenapa bisa jadi berharga banget, ya?

Inget ayat Al-Qur'an tentang, “Menyelamatkan satu nyawa seperti seakan-akan menyelamatkan seluruh nyawa? Sedangkan membunuh satu nyawa sama saja dengan membunuh seluruh nyawa?”

Berarti, karena sangat berharganya nilai kehidupan itu, pengibaratan keberhargaannya setara dengan penyelamatan seluruh populasi di bumi. Kebayang nilai kebaikannya berapa? 7.7 milyar kebaikan. Masya allah banget ga, tuh?

Nilai, pengalaman, perasaan, dan usaha yang kamu luangkan pada kehidupanmu itu, berharga. Makanya nilainya begitu besar, enggak bisa disandingkan dengan apapun. Apalagi jika menyelamatkan kehidupan orang lain.

Ketika kamu sedang ngerasa down atau lagi ngerasa terpuruk, baca aja tulisanku. Semoga kamu akan terus teringat kalau keberhargaan dirimu itu setara dengan 7.7 milyar populasi manusia di bumi.

Kok bisa gitu?

Bukankah kamu sedang menyelamatkan kehidupanmu yang indah itu? Semangat, ya.

 

Comments

Popular Posts