The best place : Already home

 

Semenjak dahulu, aku selalu berusaha mencari kepingan rumah yang senantiasa bisa aku jadikan sandaran sebagai tempat berpijak.

Jika bukan kediaman, aku ingin memiliki seseorang yang bersinar seperti bintang dan hangat selayaknya matahari. Aku senantiasa berharap pada orang seperti itu.

Akan tetapi, kedewasaan mengajarkanku, bahwa harapan adalah ilusi. Dan... berharap pada manusia adalah patah hati paling disengaja yang dapat dilakukan.

Lalu, dengan berjalannya waktu, pandanganku berubah. Sebenarnya, aku sama sekali tidak membutuhkan orang dengan ciri tersebut jika "kediamanku", yang kumaksud hatiku nyatanya adalah satu-satunya tempat yang bisa memberikan kehangatan yang sepadan dengan apa yang kubutuhkan.

Terkadang, aku sangat keras pada diriku sendiri. Aku menuntut diriku agar lekas sempurna. Namun, nyatanya diriku tidaklah sesempurna itu.

Diriku butuh kehangatan dan cinta, namun, egoisnya aku mengharapkan kehangatan dan cinta itu dari orang lain. Sehingga ketika aku sudah sampai pada titik terdalam di tahap aku mencintai seseorang, aku bisa kehilangan diriku dengan mudahnya.

Padahal, kehangatan dan cinta terbaik ada pada diriku sendiri. Aku yang paling mengetahui seberapa hangat dan pengasihnya diriku. Seberapa nyamannya "rumah" dalam hatiku. Seberapa lezat cookie yang bisa kubuat tiap harinya. Seberapa manis cokelat hangat yang mampu kuseduh tatkala malam tiba. Dan, seberapa nyamannya perapian untuk menghangatkan tubuh tatkala musim salju datang.

Jika aku tahu diriku sehangat dan penuh cinta seperti itu, maka, hal berikutnya yang bisa aku lakukan usai merapikan tembok rumahku yang berlubang ialah mempersilahkan siapa saja yang berkenan masuk ke dalam rumahku.

Ia bisa menetap atau sekedar menjadi tamu yang ingin singgah. Juga, sebagai pemilik rumah, aku bisa dengan bebas mengeluarkan siapa saja yang berusaha menghancurkan cinta dan kasih yang telah kurajut dengan sepenuh hati dan penuh kepayahan dalam hunianku.

Siapapun yang menetap, cinta dan kasih yang telah kubangun pada rumahku, senantiasa berlaku bagi orang-orang yang ingin tinggal. Meski rasa sakit dan kesedihan seperti rutinitas bagiku dan aku senantiasa selalu merasa sendirian, ketika aku mulai memahami bahwa kebahagiaan itu hanyalah diriku yang bisa ciptakan, maka semoga kau tetap bisa merasakan kehangatan dari bulan beku sepertiku.

Jika kau sehangat itu dan penuh dengan cinta, maka, penghuninya layak diberikan kehangatan dan cinta yang sama seperti apa yang telah kau berikan.

Karena, sebaik-baik cinta dan kehangatan adalah ketika kau mampu menciptakannya pada dirimu sendiri 💕

Selamat bertumbuh dan mencintai dirimu sendiri. Ketahui alasannya, "Kau berharga lebih dari apapun. Siapapun yang menyakitimu, tidak ada satupun yang bisa menghancurkanmu."

Love 💕


Comments

Popular Posts