Thunderclouds
Thunderclouds
Biarkan awan-awan kelabu menyisingkan hujannya di kala
terik matahari
Biarkan kelabu itu menjadi hitam, lalu menggelegar
disambar petir
Biarkan angin menyeruak keluar, memanggil-manggil
sekawanan burung agar lekas pulang
Biarkan ranting-ranting patah lalu terjatuh sehingga
berserakan
Awan-awan
itu hanya menari,
Kelabu
itu hanya sedang bersedih. Tumpahlah ia ke bumi
Angin
itu hanya ingin bermain, ia ingat kediamannya
Ranting-ranting
itu hanya mencari tempat baru, kemana ia hendak dilahirkan
Mungkin inilah memang nyatanya,
Bahwa sebagian harap adalah tumpuan bagi orang lain
Embun bagi asa orang lain
Penyejuk kala hati berperi
Dan,
Hiburan palsu bagi sesiapa saja yang berharap
Awan-awan itu tak
selamanya kelabu, ia akan merekah, lalu cerah
Kelabu tak berarti
sendu, mungkin ia hanya rindu
Angin tak
selamanya mengerikan. Ia hanya pelepas dahaga di saat orang-orang mendambanya
Ranting pun
mungkin hanya bosan, karena sudah terlalu lama di dahan pohon
Kita adalah embun dan asa bagi orang lain,
Kita adalah pelita di binar mata orang lain,
Kita adalah semangkuk air bagi pelepas dahaga orang
lain,
Kita adalah tumpuan keramat bagi penghamba tradisi
Semua
dari kita adalah harapan bagi satu dari yang lain…
Comments
Post a Comment