"Jangan risau, wahai remaja Islam jaman now. Kalian adalah manusia terpilih."

Teruntuk: Para remaja pengemban dakwah
Dari          : Salah satu remaja muslimah akhir zaman

  Pertama, perkenankan salamku. Semoga dakwah tetap menjadi tujuan atau bahkan salah satu tujuan terpenting dalam hidup kalian dan hidupku. Semoga Allah mengistiqomahkan hati dan langkah kalian agar tetap di jalan kebaikan dan kebenaran. Satu lagi, mungkin terlupa bahwa aku menuliskan ini juga untuk para remaja yang ingin hijrah, sudah hijrah, dan masih ingin berada dalam ketaatan. Kalian semua yang aku sebutkan tadi, ialah para remaja pengemban dakwah. Mungkin... remaja yang ingin hijrah lekas bertanya, "Mengapa aku disebut?" Jawabannya, cepat atau lambat kalian akan merasa 'bertanggung jawab' akan eksistensi agama ini. Percayalah. 

  Bagi yang sudah hijrah, semangat dan istiqomahlah, sebab jalan dakwah ini tidak mudah. Jalan dakwah ini hanya dihampiri dan dilewati oleh orang-orang 'terpilih', orang-orang yang mau berjuang mendapatkan Surga walau peluh banyak didapat. Sekarang, mengapa orang-orang yang menelusuri jalan ini disebut orang-orang terpilih?

  Tidak lain dan tidak bukan karena hanya sedikit orang-orang bahkan remaja yang mau menjalankannya. Karena apa? Sulit. Mengapa sulit? Karena banyak mengeluarkan uang demi kepentingan dakwah, memeras otak, tenaga, bahkan jiwa. Belum lagi cercaan dan hinaan ditambah gunjingan orang-orang yang tidak mengerti. Kalian mengorbankan masa muda dan sudi menggantinya dengan dakwah. Padahal, remaja yang lain belum tentu mau dengan alasan masih mau senang-senang, hedon, dan masih ingin menikmati nikmat dunia yang sedikit itu.

  Palingan juga remaja yang lain lekas berkata, "Ngapain sih dakwah kaya gitu? Berasa sok suci banget. Ilmu agama masih cetek aja gegayaan."Dan masih banyak kata-kata berkonotasi negatif lainnya. Tenang saja, mereka bebas berkata seperti itu karena belum tahu dan mengerti. Padahal, remaja yang berdakwah itu baranngkali merasa atau pernah merasa, "Ah gila. Dosa gue banyak banget, anjir", atau, "Demi apa gue perkara beginian aja belom tau?!". Pokoknya hal-hal yang remeh-temeh bagi sebagian besar orang tapi tidak menurut mereka.

  Bagi yang tetap berada dalam jalan ketaatan ini, jadilah generasi pengubah dan penggebrak. Tolong, ubahlah tatanan dunia yang makin amoral dan keji ini. Ubahlah sekecil apapun usaha kalian. Bukankah Allah yang akan membalasnya dengan balasan terbaik?

  Kami, remaja yang telah hijrah mungkin masih akan menunggu karena banyak hal yang harus kami pelajari. Kami akan menunggu dan memperhatikan sepak terjang perjuangan kalian. Kami akan mempelajari, mengamati, dan menganalisa cara-cara terbaik apakah yang mampu mengubah kondisi umat ini. Jika telah tiba waktunya, kita akan bersama-sama berjuang atau mungkin menggantikan kalian untuk mengubah sistem matrealis menjadi sistem kebaikan yang dinamis.

  Akhir zaman ini tantangannya nyata. Hal yang baik diubah seolah menjadi hal buruk dan begitu pula sebaliknya. Persatuan adalah hal baik dan dibutuhkan untuk umat sekarang ini agar kita tidak terpecah-belah.

  Banyak yang harus kita pelajari. Pilihan kita hanya ada dua, berpangku tangan atau bergerak bersamaan. Tinggal bersama orang yang duduk atau bangkit mengejar ketertinggalan. Jangan minder, mawas dirilah. Sebab perubahan juga akan ikut berubah mengikuti orang yang menginginkan perubahan.

  Kita menebar kebaikan untuk berbagi manfaat pada orang lain. Kita tidak memberinya kemudharatan, tetapi kebermanfaatan. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain?

  Jangan takut, jangan risau. Muslim adalah satu. Pemuda adalah perubah dunia.


Comments

Popular Posts