When you choose a different way

Minggu, 1 April 2018




Ya, judul di atas akhir-akhir pembahasannya nanti ialah kejadian/ hasil ketika kalian memilih jalan yang berbeda untuk kebanyakan orang. Oke, langsung aja.

Jadilah berbeda dan jangan takut karena perbedaan itu, dalam artian disini perbedaan yang baik.

Kebanyakan orang takut untuk menjadi berbeda karena khawatir ga diterima/ menerima penolakan dari orang-orang di sekitarnya. Alasannya beragam, mulai takut ga punya temen, dicap sombong, dikucilin, atau yang lebih parah, aneh?

Padahal... awal mula perbedaan itulah yang menjadi ciri khasnya dan itulah "dia", dia yang berbeda, unik. Itu juga merupakan ajang aktualisasi diri menjadi diri sendiri.

Perbedaan dalam diri orang-orang juga banyak, contohnya sikap, pemikiran, pola pikir, sifat, dll. Perbedaan itu bisa terjadi tergantung darimana kita belajar, bersosialisasi, apa buku yang dibaca dan pendidikan dari orangtua. Saya ingin ngebahas apa yang aka terjadi bila kita memilih jalan yang berbeda dan anti-mainstream ini. Kenapa saya sebut anti-mainstream?

Sebab... anak-anak yang milih jalan 'kebebasan' itu mainstream. Biasa. Kenapa biasa? Penyebabnya cenderung sama dan siklusnya itu lagi, itu lagi.

Sedangkan anak-anak yang milih jalan 'dakwah' itu anti-mainstream. Jarang ada anak muda yang mau dakwah apalagi jaman sekarang. Penyebabnya? Beragam. Dari hal yang paling kecil atau yang paling besar sekalipun. Cara dakwahnya juga makin variatif.

And then... ketika udah mulai tuh... anak-anak yang milih jalan kebebasan mungkin bakal seneng-seneng, hura-hura. Tapi apa? Cuma sementara (baca: SEMENTARA). Pasti mereka bakal ngerasa kosong lagi, hampa karena kesenengan mereka cuma untuk nutupin kesedihan dan kekosongan hati atau ga ajang pamer bahwa mereka gini, lho. Gitu.

Terus, gimana sama anak-anak yang milih jalan dakwah?

Ketika mereka mulai menjalani kehidupan sebagai seorang aktivis dakwah... awalnya mungkin memang berat, (saya dan anak Rohis pun pasti ngalamin ini). Jujur, berat karena adaaa aja anak yang ngeselin (baca: dibilangin batu, keras kepala). Belom lagi dikata-katain, digunjing, dihina, dll. Mereka gatau apa cape ngebilangin mereka? (yang dibilangin pasti cape ngedengernya, tapi mikir dong, yang ngebilangin juga cape nasehatinnya). Gitu lagi, gitu lagi. Ya emang sih, hati manusia Allah yang memegang, tapi... kalo dinasehatin hargaiiin aja walaupun cuma sedikit.

Cape sih, emang. Tapi seru, ada aja yang nguatin sama ngingetin. Nyerah gak? ENGGAK! Karena apa? IMAN!

Segala hal kebaikan yang dilakukan walaupun cape, tapi hati jadi ga kosong. Adaaa aja kebahagiaan tersendiri ngeliat orang lain berubah menjadi lebih baik. Seneng aja ngeliat temen yang tadinya gak biasa dhuha jadi sering dhuha. Pokoknya seneng aja gitu.

Kalo misalnya orang merasa ibadah itu memberatkan, saya sendiri (ataupun orang lain di luar sana) merasa bahwa ibadah itu menyenangkan. Ibaratnya... ketika ibadah kaya ada sesuatu yang narik kita untuk kembali dan kembali lagi padaNya. Hati jadi adem. Kita bahagia, seneng. Tapi low budget. Low tapi kebahagiaannya hakiki.

Menurut saya pribadi, ibadah bukan cuma ritual dalam peribadatan agama saja, tapi lebih dari itu. Ibadah bisa ngebuat orang lebih disiplin dan bertanggungjawab. Selain menyelaraskan kebutuhan jasmani, asupan rohani pun bisa tercukupi. Mungkin bagi sebagian pendakwah, mereka pasti akan sampai pada titik jenuh dan lelah mereka. Penyebabnya macem-macem, karena dakwah mereka tidak dihargai atau didengar, kurang apik dalam berdakwah atau sarana dan prasarana yang ada, pemakaiannya belum maksimal.

Apa selamanya mereka akan begitu? Tidak. Sekali lagi, dakwah itu kaya ada sesuatu yang narik-narik, seolah-olah kita kaya dipanggil buat 'action' lagi setelah sekian lama beristirahat. Rehat boleh, nyerah jangan. Menyerah itu bukan pilihan atau keputusan. Makanya, doa untuk istiqomah itu penting bagi kita yang milih jalan ini supaya tetep kuat walau tahu konsekuensi dakwah kaya apa. Sunnatullah dakwah emang begitu.



When you choose a different way, keep strong! Because Allah always in your heart and your life.

Remember, Jannah waiting you!

Comments

Popular Posts